Pemberianpakan sayuran dan vor ayam. rating 5(3). Ayam Kalkun - OLX Ayam kalkun betina sudah bertelur cocok untuk ternak Jual Cepat 1 Ayam Kalkun Bronze Jantan + 2 Ayam . ayam kalkun jantan Bourbon red, Rp500. Increase Vram
PakanAyam Ras Pedaging (broiler) – masa akhir (finisher) 14 %. SNI 8173-3 : 2015. Pakan Ayam Ras Petelur - masa Pra Produksi (Pre-Layer) 13 %. Suhu yang dapat digunakan untuk pengujian pakan adalah dari 150°C, dimana pemilihan suhu ini bergantung pada jenis pakan yang hendak dianalisa. Kelebihan lainnya yakni analis tidak perlu
Tujuanpenelitian ini yakni untuk mengevaluasi pengaruh pemanfaatan tepung daun apu-apu (TDA) dalam ransum basal terhadap kadar total kolesterol (TCHO), HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan trigliserida (TG) pada darah ayam broiler. Hewan penelitian yang digunakan adalah ayam broiler yang dipelihara mulai DOC sampai umur 35
Upayauntuk memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh Sub Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Palembang adalah dengan memberikan makanan berbentuk gumpalan (pasta) dari bahan-bahan pembuat makanan ayam dengan komposisi tepung ikan 35%, dedak halus 30%, menir beras 25%, tepung kedelai 10%, serta vitamin dan mineral 0,5%.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Apu-apu Pistia stratiotes L. merupakan salah satu tumbuhan liar atau gulma air yang banyak ditemukan di perairan sawah maupun di lahan pertanamannya terutama lahan budidaya padi. Kehadiran gulma liar dalam suatu lahan budidaya tidak diinginkan, karena gulma merupakan salah satu kelompok dari Organisme Pengganggu Tanaman OPT. Keberadaan apu-apu pada perairan sawah sangat mengganggu tanaman utama dalam persaingan nutrisi. Sebagai contoh yaitu kegiatan pemupukan, bentuk daun yang lebar pada tumbuhan ini akan menghalangi pupuk yang diberikan pada tanaman, sehingga pupuk tidak terserap secara efektif pada tanaman budidaya. Tumbuhan apu-apu memiliki potensi bertahan hidup di air dengan kondisi apapun dan sangat cepat dalam perkembangbiakkannya[1]. Salah satu cara petani dalam menanggulanginya yaitu secara manual dengan menggunakan jaring untuk dibuang pada perairan sungai. Selain itu, tumbuhan liar ini juga banyak ditemukan pada kolam ikan dan dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Manfaat lain dari tumbuhan ini adalah kemampuan daya serapnya terhadam logam berat seperti Fe, Cd, Cu dan Pb[2]. Akar tanaman apu-apu melakukan adsorpsi dengan cara menyerap kontaminan logam berat pada akar dan mendistribusikannya keseluruh bagian tumbuhan. Lantas bagaimana peran baik tumbuhan apu-apu terhadap pertanian budidaya?Pada sektor pertanian dewasa ini muncul banyak gerakan atau upaya pengurangan penggunaan bahan kimia dalam budidaya tanaman untuk tercapainya pertanian yang berkelanjutan dan berbasis organik. Dalam pertanian berkelanjutan penggunaan bahan organik tidak diaplikasikan 100%, akan tetapi hanya bertujuan dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia melalui penambahan input yang merupakan gulma air, memiliki manfaat bagi nutrisi tanaman apabila diolah dengan tepat, karena mengandung bahan organik. Kandungan bahan organik pada tumbuhan apu-apu yang telah dikomposkan yaitu 22,8%, sedangkan kandungan bahan organik dalam keadaan segar yaitu 19,6% [3]. Kandungan bahan organik tersebut dapat dimanfaatkan sebagai solusi dalam memperbaiki sifat kimia tanah dan pemenuh nutrisi apu-apu sebagai input produksi dapat diolah menjadi pupuk hijau, kandungan hara di dalamnya yaitu hara N 2,83%, P 0,17%, K 0,96%, C/N 10, dan bahan organik 47,020[4]. Tingginya hara N pada apu-apu dapat berperan sebagai perangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan dan pembentukan klorofil yang berguna untuk proses fotosintesis. Sedangkan nilai C/N ratio yang semakin rendah menunjukkan kemudahan dalam melepaskan unsur hara dalam diolah menjadi pupuk padat seperti kompos, apu-apu juga dapat diolah menjadi Pupuk Organik Cair POC. Pengolahan dilakukan dengan menyiapkan tumbuhan apu-apu dengan berat 2,1 kg dan memtong menjadi kecil-kecil, kemudian memasukkan potongan apu-apu ke dalam toples plastik dengan 3,2 liter air, mencampurkan 5 gram gula merah dan EM4 21 ml sebagai cairan pengurai[5]. Setelah itu diaduk secara merata dan dibiarkan selama 25 hari untuk proses fermentasi dengan perlakuan 5-10 menit pengadukan setiap harinya supaya terjadi sirkulasi oksigen[6].Penggunaan POC dari tumbuhan apu-apu berdasarkan kandungan haranya dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun, lebar daun dan berat basah. Oleh karena itu sangat bermanfaat apabila diaplikasikan pada jenis tanaman hortikultura sayuran. Selain itu pada tanaman budidaya lainnya, pengaplikasian pupuk organik berbahan dasar apu-apu akan membantu memenuhi hara nitrogen N bagi pupuk organik berbahan baku tumbuhan apu-apu cukup mudah. Bahkan sangat cocok untuk diterapkan pada pertanian mandiri di rumah. Apu-apu sangat mudah dijumpai diberbagai wilayah dan dengan potensi akan kandungan haranya dapat diterapkan sebagai solusi para petani dan masyarakat untuk implementasi pertanian organik maupun berkelanjutan. Referensi[1] Mudrikati. 2018. Pengaruh Pupuk Organik Cair Berbahan Tanaman Apu-apu Pistia stratiotes L. terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy Brassica rapa L. Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram. Diambil dari E-Thesis UIN Mataram Pada Senin, 26 Oktober 2020 Lihat[2] Raras, D., P. Yusuf, B. Alimuddin. 2015. Analisis Kandungan Ion Logam Berat Fe, Cd, Cu dan Pb pada Tanaman Apu-apu Pistia stratiotes L. dengan Menggunakan Variasi Waktu. Prosiding Seminar Tugas Akhir FMIPA UNMUL 2015 76-79 Lihat[3] Sebayang, H., T. Suryanto, A. Kurnia, T., I., D. 2010. Pengaruh Pemberian Kayu Apu Pistia stratiotes L. dan Dosis Pupuk N, P, K pada Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Oryza sativa L.. 382 192-198 Lihat[4] Putri, F., P. Sebayang, H., T. Sumarni, T. 2013. Pengaruh Pupuk N, P, K, Azolla Azolla pinnata dan Kayu Apu Pistia stratiotes pada Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Oryza sativa. Jurnal Produksi Tanaman 13 9-20 Lihat[5] Pratiwi, A. Nurrohmi, A., I. 2020. Effectiveness of Apu-Organic Liquid Fertilizer Pistia stratiotes L. on Ipomoea reptans Poir. Growth. Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya 22 55-63 Lihat[6] Oviyanti, F. Hidayah, N. 2016. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Daun Gamal Gliricidia Sepium Jacq. Kunth Ex Walp. terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Brassica juncea L.. Jurnal Biota 21 61–67 Lihat
Unduh PDF Unduh PDF Membuat pakan ayam sendiri adalah cara yang bagus untuk menghemat uang dan mempelajari apa sebenarnya yang dimakan oleh ayam peliharaan Anda. Jika ingin membuat pakan organik, gunakan bahan-bahan organik saat membuat pakan tersebut. Anda juga bisa mencoba resep pakan khusus untuk ayam petelur atau ayam pedaging. Kedua resep tersebut kaya akan protein dan nutrisi yang baik bagi ayam-ayam Anda. Bahan 49 kg butiran jagung utuh 19 kg kedelai 13 kg makanan ikan 14 kg dedak jagung 6 kg bubuk kapur Menghasilkan 100 kg pakan ayam 110 kg pecahan jagung 68 kg kedelai panggang giling 11 kg gandum utuk yang sudah diproses rolled oats 11 kg bubuk alfalfa kasar 11 kg ikan atau tulang bubuk 4,5 kg aragonit bubuk kalsium 6,8 kg penyeimbang nutrisi khusus unggas Menghasilkan 230 kg pakan ayam 1 Masukkan semua bahan ke dalam sebuah wadah. Campurkan 49 kg butiran jagung utuh, 19 kg kedelai, 13 kg makanan ikan, 14 kg dedak jagung, dan 6 kg bubuk kapur ke dalam wadah besar. Resep ini dapat menghasilkan 100 kg pakan ayam. Jadi, Anda harus menyiapkan ember atau tong yang besar untuk memasukkan dan mencampurkan semua bahan tersebut.[1] Gunakan bahan-bahan organik jika ingin membuat pakan ayam organik. Belilah bahan-bahan tersebut dari toko bahan makanan curah atau toko khusus perlengkapan beternak. 2 Aduk semua bahan sampai bercampur sempurna. Aduk campuran pakan tersebut dengan sekop sampai semua bahannya tersebar rata di dalam wadah yang Anda pakai. Hal ini akan memastikan ayam mendapat nutrisi yang cukup dari beragam bahan yang berbeda saat diberi makan.[2] Pastikan Anda mengaduk bahan yang ada di dasar wadah. Hal ini bisa memakan waktu cukup lama jika Anda menggunakan semua bahan sekaligus. Aduklah pakan di dalam wadah besar selama 2-3 menit. Jika Anda membuat pakan dalam jumlah besar, gunakanlah sekop untuk mengaduknya. 3 Berikan 0,13 kg pakan per hari untuk tiap ayam. Kalikan jumlah tersebut dengan jumlah ayam yang Anda punya. Sebagai contoh, 6 ayam x 0,13 kg = 0,78 kg total pakan. Letakkan makanan tersebut di dalam wadah makanan ayam atau tebarkan di depan ayam-ayam Anda. Jika Anda menggunakan wadah pakan ayam, cukup masukkan pakan tersebut ke lubang di bagian atas dan biarkan jatuh ke dalam tempat makan ayam. Anda bisa membeli benda ini di toko perlengkapan beternak atau membuatnya sendiri. 4 Simpan pakan ayam di tempat yang dingin dan kering, maksimal selama 6 bulan. Garasi atau lumbung adalah tempat ideal menyimpan pakan ayam. Periksa pakan untuk memastikan tidak ada tikus, serangga, dan lumut yang masuk ke dalamnya. Jika pakan terkontaminasi, sebaiknya buang saja.[3] Jika Anda tidak memiliki lumbung untuk menyimpan pakan, tutup wadah yang dipakai, lalu jauhkan dari sinar matahari. Iklan 1 Campurkan pecahan jagung dan kedelai panggang giling ke dalam sebuah wadah. Siapkan 110 kg pecahan jagung dan 68 kg kedelai panggang giling, lalu masukkan ke satu wadah besar, seperti tong atau wadah makanan. Aduk semua bahan menggunakan sekop sampai tercampur rata.[4] Pilihlah wadah berpenutup. Hal ini akan memudahkan Anda menyimpan pakan. Jika Anda tidak memiliki wadah yang cukup besar, bagi bahan-bahan di atas menjadi dua. Pakan ini baik untuk ayam pedaging karena mengandung banyak protein yang bisa membantunya tumbuh besar. Gunakan bahan-bahan organik jika ingin membuat pakan organik. 2 Masukkan gandum utuh yang sudah diproses, bubuk alfalfa kasar, dan bubuk ikan atau tulang. Siapkan 11 kg gandum utuk yang sudah diproses rolled oats, 11 kg bubuk alfalfa kasar, dan 11 kg bubuk ikan atau tulang, lalu masukkan ke dalam campuran tadi. Aduk bersama pecahan jagung dan kedelai sampai semua bahan tercampur rata di dalam wadah.[5] Anda bisa membeli bahan-bahan tersebut di toko perlengkapan beternak atau toko bahan makanan curah. 3 Masukkan aragonit dan penyeimbang nutrisi khusus unggas ke dalam wadah. Siapkan 4,5 kg aragonit bubuk kalsium dan 6,8 kg pakan penyeimbang nutrisi khusus unggas. Campurkan kedua bahan tersebut sampai rata. Penyeimbang nutrisi adalah bahan tambahan yang penting karena berfungsi memastikan ayam mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh besar dengan cepat.[6] Jika kedua bahan ini tidak tersedia di toko perlengkapan beternak terdekat, carilah secara daring atau minta rekomendasi dari dokter hewan langganan Anda. Aragonit adalah mineral yang ada di dalam batu kapur dan merupakan sumber kalsium yang baik. 4 Berikan 0,25 kg pakan untuk tiap ayam setiap hari. Kalikan angka tersebut dengan jumlah ayam di kandang. Letakkan pakan ke dalam wadah makanan ayam atau tebarkan di tanah satu kali sehari. Berikan 1,25 kg pakan untuk 5 ekor ayam. Sangat penting untuk membatasi pemberian jumlah pakan ini ke ayam pedaging agar tidak menyebabkan serangan jantung. Meskipun demikian, hal ini jarang terjadi karena ayam biasanya tidak makan melebihi kebutuhannya. 5 Simpan pakan ayam di dalam wadah tertutup, maksimal selama 6 bulan. Pasang penutup wadah yang dipakai menyimpan pakan, lalu letakkan di tempat yang teduh dan kering, seperti garasi atau lumbung. Cara ini akan membuat pakan lebih awet dan mencegahnya terkontaminasi serangga.[7] Jika ada tikus atau serangga yang masuk ke dalam pakan, sebaiknya buang saja dan buat pakan baru. Iklan Secara umum, semua pakan ayam membutuhkan komponen dasar berikut ini protein, asam amino, vitamin, enzim, dan serat. Pakan kemasan biasanya tinggi akan kalsium, sementara pakan khusus ayam pedaging mengandung lebih banyak protein. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Oleh M. Alvian Azwar Anas, S. Pt. Alumni Fakultas Peternakan UGM Pakan merupakan salah satu komponen paling penting dalam pemeliharaan ayam. Pakan sendiri merupakan komponen biaya yang paling besar dalam pemeliharaan ayam, yaitu dapat mencapai sekitar 70% biaya pemeliharaan. Pakan merupakan bahan yang mengandung berbagai nutrien yang penting untuk metabolisme ternak. Kandungan nutrien pada pakan sendiri nantinya akan dapat dicerna oleh tubuh ternak sebagai bahan baku produksi baik daging maupun telur, reproduksi, aktifitas fisik, dan sisanya akan terbuang bersama dengan ekskreta 1 . Ransum pakan ayam atau unggas sendiri biasanya terdiri dari pakan butiran jagung, beras, kacang-kacangan, milet, jewawut, ketan hitam, gabah, dll., pakan komplit atau pakan jadi, dan pakan asal hewani bekicot, tepung ikan, siput, ikan rucah, ikan sapu sapu, limbah rajungan, cangkang udang dll serta pakan konsentrat 2 . Peternak ayam di Indonesia sendiri umumnya menggunakan campuran jagung, bekatul, dan konsentrat sebagai campuran ransum untuk ayam yang dipelihara. Pakan, berdasarkan cara pemberiannya, dapat dibedakan menjadi pakan konsentrat dan pakan komplit. Pakan komplit adalah pakan yang diproses dengan teknologi modern yang higinies yang memiliki nilai gizi dengan kisaran protein 17– 23% dan telah disusun sesuai kebutuhan ternak serta pemberiannya tidak perlu dicampur dengan bahan pakan lain 2 . Bahan pakan penyusun pakan komplit umumnya terdiri dari dedak, jagung, tepung ikan, bungkil kedelei, bungkil kelapa, tepung daging dan tulang, pecahan gandum, bungkil kacang tanah, canola, tepung daun, vitamin, kalsium, fosfat dan trace mineral. Bahan pakan penyusun konsentrat umumnya adalah Soya Bean Meal SBM, Meat Bone Meal MBM, Corn Glutein Meal CGM, tepung ikan, tepung tulang, Palm Oil, premix, vitamin, asam amino esensial, dan mineral esensial 4 . Pakan konsentrat terdiri dari 2 jenis yaitu pakan konsentrat sumber energi dan pakan konsentrat sumber protein yang memiliki kandungan protein mencapai 27–42%. Pakan konsentrat biasanya diberikan dengan cara dicampur dengan bahan pakan lainnya 2 . Pemilihan bentuk pakan perlu diperhatikan oleh peternak karena bentuk fisik pakan akan mempengaruhi konsumsi pakan 11 . Pakan, berdasarkan bentuknya, dapat dikategorikan menjadi beberapa macam antara lain 3 a. Mash Pakan bentuk tepung mash biasanya diberikan untuk ayam petelur fase grower dan layer dan puyuh petelur fase stater dan layer 3. Ransum bentuk ini memiliki kelemahan mudah tercecer dan sifat memilih ayam karena pakan yang tidak halus, namun bentuk ransum ini memiliki keuntungan yaitu harganya lebih murah 6 . Bentuk pakan mash juga tidak efisien bagi ayam karena ayam harus mengeluarkan energi lebih banyak untuk mengonsumsi pakan yang berbentuk mash 9 . Pakan mash tidak palatable, lengket dan cenderung melekat di tempat pakan sehingga menyulitkan unggas untuk memakannya 10 . b. Pellet Pakan bentuk pellet biasanya diberikan untuk ayam petelur fase layer dan ayam pedaging fase finisher 3. Pakan bentuk pellet cenderung mengurangi jumlah pakan yang hilang di dalam litter dibandingkan dengan pakan mash. Pakan bentuk pellet memiliki konversi yang lebih baik dibandingkan dengan pakan bentuk mash yaitu 1,8 berbanding 1,9 5 . c. Crumble Crumble merupakan tipe ransum yang dihasilkan dari campuran bahan pakan pada mesin pellet dan kemudian pellet dihancurkan dengan ukuran lebih kasar dari mash 6 . Pakan bentuk crumble pecahan pellet, biasanya untuk ayam pedaging fase stater, ayam petelur fase starter, grower dan layer, dan puyuh fase stater dan grower 3 . Pakan bentuk crumble cenderung mengurangi jumlah pakan yang hilang di dalam litter dibandingkan dengan pakan mash. Bentuk pakan untuk menghasilkan konversi pakan yang baik untuk unggas adalah pakan bentuk crumble dan pellet dibandingkan dengan mash 5 . Ransum bentuk crumble memberi hasil yang lebih baik karena bioaktif dapat tercampur secara homogen didalam pakan yang dikonsumsi 7 . Pakan crumble memiliki sifat tidak berdebu dan mudah untuk dikonsumsi, sehingga meningkatkan efisiensi pemberian pakan 8 . d. Kibble Pakan bentuk kibble campuran dari bentuk pellet, mash dan bijian pecah, bentuk ini jarang digunakan hanya pabrikan pakan tertentu yang menggunakan dan biasanya untuk ayam petelur fase layer. Daftar Pustaka 1 McDonald, P., Edwards, & Greenhalg. 1994. Animal Nutrition. 4th edition. Longman Scientific and Technical. New York. 2 Universal Agri Bisnisindo. 2002. Global Feed. Trobos No. 32 Mei 2002. 3 Diwarta. 2013. Pakan Konsentrat Ternak. 4 Purnamasari, D. K., Erwan, Syamsuhaidi, M. Kurniawan. 2016. Evaluasi Kualitas Pakan Komplit dan Konsentrat Unggas yang Diperdagangkan di Kota Mataram. Jurnal Peternakan Sriwijaya. Vol. 51. 30 – 38. 5 Munt, R. H. C., J. G. Dingle and M. G. Sumpa. 1995. Influence of Feed Form Broiler Performance. 6 Marzuki, A. dan B. Rozi. 2018. Pemberian Pakan Bentuk Cramble dan Mash Terhadap Produksi Ayam Petelor. Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol. 181 29-34. 7 Retnani Yuli, L. Herawati dan S. Khusniati. 2011. Uji Sifat Fisik Ransum Broiler Starter Bentuk Crumble Berperekat Tepung Tapioka, Bentonit dan Onggok. JITP 8 Kartadisastra, H. R. 1994. Pengelolaan Pakan Ayam. Kanisius. Yogyakarta. 9 Rasyaf. 1992. Produksi Dan Pemberian Ransum Unggas, Kanisius. Yogyakarta 10 North, M. O. 1978. Commercial Chicken Production Manual 2 nd ed. AV I Publishing Co. Westport, Connecticut. 11 Auckland, J. N. and R. B. Fulton. 1972. The effects of dietary nutrient concentration, crumbles versus mash and age of dam on the growth of broiler chicks J. Poult. Sci. 51 1968-1975.
apu apu untuk pakan ayam